RESUME ASKEP PADA An. J
DENGAN EMPIEMA TORAKALIS KANAN e.c TB PARU
IGD RS. CINTA KASIH
DENGAN EMPIEMA TORAKALIS KANAN e.c TB PARU
IGD RS. CINTA KASIH
An. J (13 th) datang ke IGD RS cinta kasih tanggal 17/04/14 jam 11.00 WIB dengan keluhan pasien sesak sejak 1 minggu sebelum masuk RS, sesak bertambah berat sejak tadi pagi. Ibu pasien mengatakan nafsu makan menurun, demam kadang-kadang, keringat malam (+). Keluhan mual (+) dan muntah (-). Sebelumnya klien mempunyai riwayat TB paru pengobatan 1 tahun dan dinyatakan sembuh oleh dokter pada bulan januari. Kemudian pasien dilakukan foto rongten toraks, kesan: efusi pleura, kemudian dokter melakukan pungsi cairan pleura.
ilustrasi tindakan pungsi cairan pleura |
- Airway: jalan napas bersih (tidak ada sumbatan benda padat dan cair)
- Breathing: pasien mengatakan sesak, pengembangan paru asimetris, RR: 30 x/mnt, suara nafas vesikuler pada paru kiri, paru kanan redup pada bagian distal,taktil fremitus paru kanan < paru kiri, otot bantu pernafasan positif, nafas pendek, pasien post pungsi cairan pleura keluar cairan nanah 1000 cc (tgl 17/04/14 jam 12.00 WIB), oksigen terpasang 3 lpm (nasal canul).
- Circulation: TD: 110/70 mmHg, N: 98 x/mnt, S: 37,5°C, CRT < 3dtk, akral hangat.terpasang infuse RL 500 cc/8 jam.
- Disability: kesadaran CM, GCS 15 (E4M6V5).
- Exposure: luka post pungsi pleura tertutup kassa.
Berdasarkan pengkajian primer,tindakan gawat darurat untuk masalah di atas adalah:
- Memonitor TTV; terutama pernafasan (jumlah, kedalaman dan kualitas) dan KU pasien.
- Melakukan pemberian oksigen yang adekuat: nasal kanul 4 lpm.
- Memberikan posisi fowler.
- Asistensi pemasangan WSD.
- Melakukan pemeriksaan penunjang: Rontgen Thorax post pemasangan WSD.
- Observasi kepatenan selang WSD.
- Memberikan obat-obatan: mertronidazol 3 x 500 mg (P.O), tramal 50 mg drip dalam RL 500 cc, 20 tpm.
Diagnosa keperawatan yang didapat dari pengkajian di atas adalah:
a. Pola nafas tidak efektif b/d penurunan ekspansi paru
DS: pasien mengatakan sesak.
DO:
- RR 30 x/menit.
- Penggunaan otot bantu nafas (+).
- Pengembangan paru asimetris
- taktil fremitus paru kanan < paru kiri.
- suara nafas vesikuler pada paru kiri, paru kanan redup
DS: pasien mengatakan sakit pada area pemasangan WSD, skala nyeri 8
DO: ekspresi wajah meringis, TD: 110/70 mmHg, pasien terlihat berhati-hati saat pindah posisi.
Tindakan keperawatan untuk diagnosa di atas adalah:
- mengobservasi tanda-tanda vital klien: nadi, pernapasan, TD, suhu
- mengauskultasi suara napas
- menganjarkan tehnik relaksasi nafas dalam
- menganjurkan klien untuk tidur dengan posisi fowler.
- periksa batas cairan pada botol penghisap.
- Observasi undulasi udara botol penampung.
- Cek apakah ada kebocoran pada pasien/system WSD.
- Kolaborasi dalam pemberian mertronidazol 3 x 500 mg (P.O), tramal 50 mg drip dalam RL 500 cc, 20 tpm
Pengkajian sekunder
Hasil pemeriksaan fisik head to toe didapatkan:- kepala, leher, dan wajah: tidal ada lesi kepala, DVJ 5+2 cmH2O.
- mulut: bibir kering
- dada: bentuk asimetris, pengembangan dada asimetris
- paru-paru: vesikuler, ronchi- /-, wheezing -/-, redup pada paru kiri (+)
- jantung: bunyi jantung I/II normal reguler, murmur (-), gallop (-)
- abdomen : buncit, lemas, Nyeri tekan epigastrium (+), hepar teraba 3 bpx
- ekstremitas: tidak ada deformitas, kulit lembab
Hasil pemeriksaan penunjang tanggal 22/02/11 didapatkan:
- rongten toraks : kesan efusi pleura
- Darah Perifer Lengkap : Hb = 11,5 g/dL; Ht = 37%; E = 4,51 x 106/μL; L = 20.000μL; Tr= 395.000 μL ; GDS = 150 g/dl
- Elektrolit : Na = 131,1 mmol/L; K = 4,38 mmol/L; Cl = 95,0 mg/L
- Gas Darah : pH = 7,48 mmHg; pCO2 = 23 mmo/L; pO2 = 90 mmHg; HCO3 = 25 mmol/L; TCO2 = 27, 2; BE = 5,3 mmol/L; O2 saturasi = 99,1 %; Standart HCO3 = 27,3
- EKG: SR; HR 98x.
Evaluasi pasien
Pasien mengatakan sesak berkurangPasien mengatakan sakit pada daerah pemasangan selang, skala nyeri 7
RR 28 x/menit, TD: 110/60 mmHg, S: 37,8O C, terpasang WSD, prod: positif 900 cc, pus: positif, undulasi: positif.
ilustrasi keadaan gawat darurat |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar